Metode Kerja Cut and Fill Tanah, Panduan Lengkap pada Proyek Konstruksi

Metode cut and fill adalah teknik yang sering digunakan pada konstruksi bangunan untuk menyelesaikan permasalahan kontur tanah yang tidak rata. Metode cut and fill dianjurkan seandainya endapan dengan high grade terdapat pada dip yang curam dalam batuan induk yang lemah.

Daftar Isi

  1. Keuntungan Menggunakan Cara Cut and Fill
  2. Langkah-langkah Menggunakan Metode Cut and Fill
    1. Identifikasi Area yang Membutuhkan Metode Cut and Fill
    2. Perencanaan
    3. Penggalian Tanah
    4. Penambahan Tanah
    5. Pengujian dan Pemadatan Tanah
    6. Pemeliharaan dan Perbaikan

Bijih ditambang secara horizontal diisi dengan waste rock, pasir atau tailing. Sedangkan material pengisi (back fill) disini berfungsi sebagai:

  1. daerah berpijak untuk pemboran dan penggalian selanjutnya,
  2. sebagai penyanggah batuan sekelilingnya,
  3. untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.

pengurugan Taah Kembali cut and fill

Ada dua macam metode cut and fill : Pertama adalah Overhand cut & fill yaitu penambangan diawali dari bawah, dan berlanjut ke atas yaitu Underhand cut & fill adalah penambangan dilakukan dari atas ke bawah.

Dibalik proses ketika penambangan berlangsung, pelaksanaan penggalian dilakukan dengan pengisian backfill untuk menyusun dasar dari tingkatan selanjutnya. Backfill didesain untuk bisa menahan bobot dari pekerja, terutama peralatan tambang.

Pemilihan backfill tergantung pada kekerasan atau mutu batuan induk dan ukuran alat yang beroperasi diatas backfill.

Keuntungan Menggunakan Cara Cut and Fill

Keuntungan menggunakan cara ini juga cukup fleksibel sehingga bisa menambang bagian-bagian yang sulit, mulai dari stope yang bisa dilakukan eksplorasi untuk mengenal arah penyebaran bijih selanjutnya, dan waste yang bisa dipakai material pengisi.

Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan karena stope stabil dampak penyanggaan oleh waste filling. Kerugiannya adalah wajib mencari material pengisi dan harus dilakukan pemisahan yang cukup bagus antara endapan bijih dengan material pengisi agar tak terjadi pengotoran.

Selain itu juga memerlukan buruh banyak untuk menangani filling output dari stope karena adanya kesibukan filling.

Perencanaan Cut and Fill Lahan

Square set square setting adalah suatu cara penambangan dengan menopang yang menggunakan kayu yang berbentuk empat persegi panjang atau bujur kandang. Fungsi utamanya untuk menopang dinding dan atap sementara bekas peledakan dan sebagai jalan masuk ke daerah kerja.

Umumnya cara ini layak untuk endapan dengan batuan yang lunak, oleh karena itu cara penambangan ini susah untuk diubah kecara penambangan yang lain.

Akan tetapi jika sudah terpaksa karena kondisi batuan agak keras dan surface subsidence tak boleh terjadi, maka bisa diubah ke cara cut and fill atau stull stoping bila urat bijihnya tipis.

Metode penambangan ini bisa dipakai sebagai komplemen atau asisten cara penambangan lain. Kecuali square setting kerap kali dipergunakan untuk mengambil pillar yang berlokasi diantara lombong-lombong yang telah diisi dengan filling material.

Baca Juga : Pengurugan Tanah Kembali Adalah

Rail pengangkutan hasil galian di tambang square set adalah metode yang layak untuk endapan yang bersifat:
  • Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh
  • Gampang ambrolnya suatu endapan bijih disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah penyisipan batuan lunak diantara bijih. Seandainya pembentuk bijih adalah mineral-mineral sulfida lazimnya mudah rapuh, atau adanya perubahan-perubahan struktur geologi disekitarnya.

Langkah-langkah Menggunakan Metode Cut and Fill untuk konstruksi bangunan

Metode Cut and Fill adalah teknik konstruksi yang sering digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kontur tanah yang tidak rata. Teknik ini melibatkan pemotongan atau pengambilan tanah pada area yang tinggi dan menumpuk tanah pada area yang lebih rendah untuk menciptakan permukaan tanah yang rata. Berikut adalah beberapa langkah-langkah yang perlu diikuti dalam menggunakan metode Cut and Fill pada konstruksi bangunan.

Identifikasi Area yang Membutuhkan Metode Cut and Fill

Langkah pertama dalam menggunakan metode Cut and Fill adalah mengidentifikasi area yang membutuhkan teknik ini. Area yang biasanya membutuhkan teknik Cut and Fill adalah area yang memiliki perbedaan ketinggian yang signifikan dan tidak rata, seperti area dengan lereng curam atau lembah.

Perencanaan

Setelah area yang membutuhkan teknik Cut and Fill telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah merencanakan proses Cut and Fill. Hal ini meliputi pemetaan area yang akan dipotong atau ditumpuk, perhitungan volume tanah yang harus dipindahkan, dan estimasi waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.

Penggalian Tanah

Langkah selanjutnya adalah melakukan penggalian tanah pada area yang akan dipotong. Proses penggalian harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keselamatan kerja untuk menghindari kecelakaan. Tanah yang telah digali kemudian dapat digunakan untuk menumpuk area yang lebih rendah.

Penambahan Tanah

Setelah area yang dipotong telah selesai, langkah selanjutnya adalah menambahkan tanah pada area yang lebih rendah. Tanah harus ditambahkan secara bertahap dan perlahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penurunan atau keruntuhan tanah.

Pengujian dan Pemadatan Tanah

Setelah proses Cut and Fill selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dan pemadatan tanah. Tanah harus diuji untuk memastikan bahwa kepadatan dan kestabilan tanah sudah mencukupi untuk mendukung bangunan dan struktur yang akan dibangun di atasnya.

Pemeliharaan dan Perbaikan

Langkah terakhir dalam menggunakan metode Cut and Fill adalah pemeliharaan dan perbaikan. Area yang telah dipotong dan ditumpuk perlu dipelihara dan diperbaiki secara teratur untuk memastikan bahwa tanah tetap stabil dan kuat. Hal ini meliputi pengendalian erosi, pengairan, dan perbaikan permukaan tanah yang rusak atau tidak rata.


Share this

Add Comments


EmoticonEmoticon